Membuat Nilai Tambah
Nilai tambah pertama yang harus selalu ada
adalah bisa dipercaya. Bila kita ketahuan melakukan penggelapan,
manipulasi, atau penipuan di perusahaan, baik besar maupun kecil-kecilan, sudah
pasti kita sulit dipromosi atau naik gaji secara maksimal. Bisa dipercaya
adalah fondasi yang paling mendasar di seluruh bidang kehidupan. Bayangkan
apabila Anda seorang pemilik perusahaan atau seorang atasan yang membutuhkan
karyawan untuk dipromosi dan diberi tanggung jawab yang lebih besar, atau
bahkan untuk diajak menjadi partner. Sudah
pasti yang dipilih adalah orang yang dapat dipercaya.
Nilai tambah yang kedua, kita harus menghasilkan lebih daripada yang kita terima, lebih dari
karyawan yang lain. Yang dimaksud lebih dari yang kita terima adalah bila gaji
kita 100, kita harus memberi lebih dari 100 dan bila kita hanya memberi 100,
kita pas dan layak untuk tidak naik gaji. Yang dimaksud lebih dari karyawan
yang lain adalah memberikan kinerja yang lebih hebat daripada sesama karyawan
pada level yang sama. Kenapa kita layak untuk naik gaji setahun empat kali?
Karena kita mempunyai prinsip 1-3-5 .
Yaitu 1 karyawan digaji 3 kali lipat dari rata-rata karena mempunyai
produktivitas 5 kali lipat dari rata-rata.
Perlu selalu diingat, prinsip
mengenai nilai tambah:
Hidup adalah nilai tambah, tapi
kalau semua hidup, berarti hidup bukan lagi nilai tambah melainkan nilai
standar.
Jujur adalah nilai tambah, tapi kalau semua
jujur, berarti jujur bukan lagi nilai tambah melainkan nilai standar.
Mencapai
target 100% adalah nilai tambah, tapi kalau semua mencapai target 100%, berarti
mencapai target 100% bukan lagi nilai tambah melainkan nilai standar.
Untuk bisa lebih daripada karyawan lain, kita harus menggunakan
jurus ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Setiap ada karyawan lain, cabang lain,
perusahaan lain
yang lebih sukses, amati secara detail, teliti bagaimana bisa meniru, dan kalau
perlu melakukan modifikasi tertentu dengan cara mengubah atau rnenambahkan
sesuatu.
Nilai
tambah yang ketiga adalah inisiatif untuk menyelesaikan
masalah. Tidak perlu menunggu sampai
disuruh. Hindari kecenderungan untuk menyalahkan prang lain,
atasan, situasi, anak buah, tetapi tunjukkan inisiatif untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Ketika kita tahu ada yang tidak beres, kita tidak BEJ (Blame, Excuse, Justify) tapi berinisiatif untuk menyelesaikan
masalah. Nilai tambah yang keempat adalah berperilaku
menyenangkan. Jaga penampilan, kedisiplinan, kesopanan, omong balk di depan
dan di belakang. Orang yang omong jelek di belakang sama sekali tidak
menyenangkan. Mengomunikasikan
Prestasinya kepada Orang yang Tepat Bila kita sudah
mempunyai nilai tambah, kita harus komunikasikannya. Orang yang mempunyai
nilai tambah yang lebih dari karyawan lain yang tidak mengomunikasikan tetap
bisa naik gaji dan dipromosikan, tapi akan makan waktu lebih lama. Komunikasikan
hal itu kepada orang yang tepat, yaitu atasan atau pemilik perusahaan. Kalau
kita hanya mengomunikasikan prestasi kita kepada prang yang tidak
tepat, kita hanya mendapat pujian "Wah... hebat", tetapi tidak naik
gaji dan dipromosikan. Mencapal Prestasi itu
Berkali-kali Kita akan
dipromosikan bila mencapai prestasi berkali-kali (dalam jumlah yang banyak,
mungkin juga dengan perusahaan yang lain).Bila kita mengomunikasikan prestasi
kita kepada atasan kita sendiri, bisa jadi
atasan kita masih tenang-tenang saja, dan kita tidak mendapatkan kenaikan
gaji atau promosi. Sebaliknya, bila banyak prang dari pemilik
perusahaan atau atasan perusahaan yang lain mengetahui nilai tambah kita, kita
akan menerima banyak tawaran kenaikan gaji dan promosi dari luar. Saran saya: biarkan atasan kita sendiri tahu adanya penawaran dari perusahaan
atau atasan yang lain, sehingga kita akan jadi rebutan. Selalu ingat prinsip
ini yang sudah kita ungkap di atas: kalau kita mau menjual, yang beli minimal
harus ada dua; kalau kita mau membeli, yang jual minimal harus ada dua.
Dengan Cara yang Tepat
Yang dimaksud
dengan cara yang tepat adalah isinya tepat, sarananya tepat, waktu dan
tempatnya tepat.
Isi yang tepat: Bila mau usul,
selalu gunakan kata-kata,
"Menurut pengalaman Bapak..., bila kita melakukan .... (isi sendiri
usulan Anda), mungkinkah kita menjadi seperti .... (isi sendiri hasil yang Anda
perkirakan)."
Bila
tidak setuju dengan pendapat atasan kita, gunakan pihak ketiga. Contoh:
"Menurut pengalaman Bapak... misalnya ada customer yang
keberatan akan (isi sendiri keberatan Anda) kita sebaiknya harus
bagaimana?"
Bila
mau mengomunikasikan nilai tambah kita, katakan: "Selamat Pak! Berkat
Bapak bulan ini kita mencapai .... (isi prestasi yang sudah Anda capai)."
Sarana yang tepat adalah bertemu, komunikasi empat mata. Presentasikan
prestasi Anda pada waktu rapat tahunan. Ikuti perkumpulan asosiasi manajer atau
bisnis, sehingga Anda diketahui orang banyak.
Waktu
dan tempat yang tepat adalah ketika mood atasan Anda
sedang baik. Bagaimana bisa tahu hal itu? Tanyakan pada sekretarisnya!
0 komentar:
Posting Komentar